from : Nabilla Reysa Utama (nreysa*****@gmail.com)
to : Iik Firdhausi (afirdhausi**@gmail.com)
Date : Sun, Mar 20, 2016 at 11:38 PM
Subject : Re : YANG TERIMA WAJIB BALES SURAT CINTA AKU
mailed-by : gmail.com
signed -by : gmail.com
encryption : Standard (TLS) Learn More
#Important mainly because of your interaction with messages in the conversation
Hi Kak Iik,
Surat ini dibuat sambil mendengarkan salah satu lagu pahlawan di playlist aku, Barasuara. Aku tertarik
untuk mengutip lirik nya Hagia dari Barasuara.
“Sempurna yang Kau Puja,
dan Ayat-Ayat yang kau baca
Tak Kurasa Kita Berbeda
Kita Bebas Untuk Percaya”
Walaupun lagu ini ditulis sepertinya dalam konteks kebebasan beragama di Indonesia oleh sang penulis, aku tertarik untuk menariknya ke konteks yang berbeda. Aku langsung teringat sosok Kak Iik.
Iya, Kak Iik yang selalu menyiapkan telinganya untuk mendengar, dimana saja dan kapan saja, terkadang mengabaikan apa yang ia rasakan. Kak Iik yang mencintai perbedaan, yang membuat kita bocosh nyaman dengan perbedaan kita, yang selalu menghidupkan kekritisan kita, yang mengajak kita untuk berdiskusi, membebaskan kita memercayai apa yang kita percaya tetapi tak ragu menegur jika kita keluar konteks.
Aku senang karena ketemu mentor, kakak, guru, dan semua yang tidak bisa dijelaskan dengan label-label kata yang ada, entahlah yang aku tahu dirimu adalah salah satu sosok yang hadir untuk melengkapi tiap orang, yang kritis, tetapi tidak skeptis, hatinya penuh harapan akan hal yang baik.
Kak Iik, entitas yang sedang berkelana menuju hal-hal yang melengkapi dirinya, yang sedang semangat untuk berkembang, yang sedang terbuai semesta, yang sedang menari bersama hidup, yang semangatnya terus menyala, yang pikirannya berkembara, yang rasa ingin tahunya meluap dan menghidupi ruang-ruang FISIP.
Terus berkembara, karena hidup akan selalu menantimu, suatu saat dirimu tersedot ke kegelapan yang rasanya sulit dilalui tapi akan membantu dirimu menghargai dirimu sendiri, tetapi suatu saat dirimu akan tersedot ke indahnya pelangi, yang menawarkan manis dan akan menuntutmu untuk membagikan indahnya itu.
Terus berkembara. Terus berkelana. Selamat bertemu dengan jutaan perspektif manusia yang tentunya menarik untuk diselami.
Ah, Echa! Rasanya aku terlalu kecil jika disandingkan dengan deskripsimu yang indah. Terimakasih telah hadir dan singgah barang sebentar dalam perjalanan panjang ini. Salam Moo-sa-veer! 🙂