Telah Tuhan ciptakan satu klan
Badannya tidak lebih besar dari jempol kaki
Hidupnya berkoloni
Kerjanya mencabik buku: ilmu
Lamban tetapi jadi
Ia umbar peluh, liur dan ia kencingi
Hingga kertas lumat dalam lembab
Saat ituah ia gerogoti
Sampai bolong
Memang dasar tamak
Tidak cuma bolong kadang sampai habis
Manusia sekarang tidak baca buku
Sekalian saja itu kayu sampai grumpil
Mereka bekerja tidak pernah berisik; tidak pernah terlihat
Tau tau rusak
Mereka bekerja tidak pernah sendiri; pasti berkoloni
Persis pengecut
Tau tau hilang duapuluh tigapuluh halaman
Lalu Tuhan kutuk: sebagian besar dari klan mereka buta
Buta mata atau buta hati? embuh
Bisa jadi keduanya
Mirip penguasa.
Bulak Sareh,
11 Januari 2017
credit image: pinterest
2 replies on “Kutukan Klan Termite”
curang. mosok puisi cuma tentang rayap gini bagus banget
LikeLike
Haha Thea terima kasih! Tulisan-tulisan Thea juga bagus, insightful :_)
LikeLike