Satu.. dua..
Kami rakit mimpi bersama
Tiga.. Empat..
Jarak jauh terasa dekat
Lima.. Enam..
Tangan kami saling genggam
Tujuh.. Delapan..
Ku temukan dalam kita: aman
Sembilan.. Sepuluh..
Jalan terjal dan menanjak, kami tempuh
Hari ini
Dua jadi satu
Sepuluh jadi tak terhingga?
Ah,
kenapa begitu njlimet
kami ini bukan guru matematika
kami juga tak sedang menghitung gdv (oops kok kerja?)
tapi kalau memang mau menghitung
Jarak lima ribu kilo kami taklukan sudah
Boleh dong, sedikit sombong
Hmm.. lalu sehabis ini bagaimana perjalanan merupa?
Lebih mudah?
Lebih ruwet?
Pasti lebih tua!
Ini kisah manusia biasa
Tidak ada janji abadi
Tidak selalu gagah berani
Mungkin nanti, ego kita ‘kan berbentur tinggi
Tapi,
Ini kasih manusia biasa
Dua yang saling menyelami
Rapuh ‘kan dibagi
Marah berganti peduli
Luka, bersama terobati
Hari ini
Di hadapan 1,2,3,4,5…
Di hadapan sepuluh ribu ratus juta milyar manusia
Kami berikrar untuk menggamit lengan bersisian
Karena bersama kamu: menua dan segala sesuatunya tidak lagi begitu menakutkan
Pekalongan, 14 Mei 2022
Image: Private Doc