Nic dalam kepalakuMerekah oranye, mengejutkan tiba-tiba bak pesulap di kebun binatang Sekali matanya tersenyum, ada aroma biola juga irama roti panggang yang dimakan terburu-buru sebelum mengejar penerbangan,atau alisnya melengkung kekar pendekarMenyiratkan ia sosok tak gentar Nic dalam angankuMelangkah sopan seperti santri. Sopan bukan luguLangkahnya adalah gerakan gerilya Satu per satu, pernah ragutapi kemudian pastipernah kalah, […]
Categories
Ode untuk Nic
